SEJARAH SINGKAT
Jemaat GKI Lachai Roi
Hom-Hom merupakan bagian dari Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua yang
memiliki sejarah panjang dalam pelayanan di Lembah Baliem. Pekabaran Injil di
wilayah ini dimulai pada tahun 1954 oleh para misionaris dari Christian and Missionary
Alliance (CAMA) yang mendarat di Minimo, Lembah Baliem. Pada tahun 1956,
kehadiran anggota GKI dalam rombongan pemerintah Hindia Belanda semakin
memperkuat pelayanan di wilayah tersebut.
Perkembangan Awal
Pelayanan
- 1962:
GKI di Irian Barat mulai memperluas pelayanannya di Hom-Hom dengan pendekatan kepada Kepala Suku Kua Itlay.
Setelah melalui kesepakatan dengan Gereja Katolik, Hom-Hom resmi menjadi wilayah pelayanan GKI. - 1965:
Pada 10 Mei 1965, Pos Pekabaran Injil (PI) Hom-Hom resmi dibuka oleh Pdt. Helmut Bentz dan Penginjil Septinus Kafiar.
Perkembangan Jemaat
Sejak pembukaannya,
Pos PI Hom-Hom terus berkembang melalui pengiriman para penginjil yang setia
melayani masyarakat setempat:
- 1966:
Pembangunan gereja pertama sebagai tempat ibadah jemaat. - 1977:
Status Pos PI Hom-Hom meningkat menjadi Bakal Jemaat dengan Penginjil Anthon Mansawan sebagai pelayan pertama. - 1992:
Pada 11 Desember 1992, Gedung Gereja Baru diresmikan oleh Pdt. Z.A. Auparay, S.Th, menandai perubahan status menjadi Jemaat GKI Lachai Roi Hom-Hom.
Pembangunan dan
Pelayanan Jemaat
Sejak peresmiannya,
Jemaat Lachai Roi Hom-Hom terus mengalami pertumbuhan dalam berbagai aspek
pelayanan:
- 2003:
Peletakan batu pertama pembangunan gereja baru. - 2013:
Peresmian Gedung Gereja Baru setelah 10 tahun pergumulan. - 2021:
Pentahbisan Gedung Sekolah Minggu dan pendirian TK PAUD sebagai bentuk pelayanan bagi generasi muda. - 2023:
Peletakan batu pertama Rumah Pastori, menandai komitmen jemaat untuk mendukung pelayanan yang lebih baik.
Pelayanan Saat Ini
Kini, Jemaat GKI
Lachai Roi Hom-Hom terus melanjutkan misinya dalam memberitakan Injil dan
melayani masyarakat dengan kasih dan kesetiaan. Melalui berbagai program
ibadah, pendidikan, dan sosial, jemaat terus bertumbuh dalam iman dan
kebersamaan.
Sebagai jemaat yang
telah berdiri selama 60 tahun, kami mengucap syukur atas penyertaan Tuhan dalam
setiap langkah perjalanan ini.
Kiranya kasih dan setia Tuhan senantiasa menyertai jemaat-Nya, kini dan
selamanya.
Solideo Gloria!